Aceh Utara, BAP--Zulkifli Anggota DPRK Aceh Utara dari Fraksi PKS Zulkifli sapaan akrabnya Joel Panton, mendukung usaha yang dilakukan Zulfikar (45) warga Desa Samakurok, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara.
Dukungan dan apresiasi diberikan Anggota DPRK Aceh Utara dari Partai PKS Zulkifli itu tetang kreatif warga Desa Samakurok itu bidang pengolahan sampah menjadi salah satu bahan alternatif untuk bahan baku industri.
"Saya sangat mengapresiasi usaha pengolahan limbah plastik ini. Karena sudah membantu pemerintah dan masyarakat dalam penanganan sampah plastik dengan sitem recycle dan zero waste. Bahkan juga mampu menumbuhkan perekonomian dengan menerap tenaga kerja" kata Joel Panton kepada beritaacehpoe.net di sela-sela kunjungannya ketempat pengolahan Sampah, Minggu 6/2/2022.
Dikatakannya bahwa sampah plastik yang diolah Zulfikar itu bisa menghasilkan keuntungan yang menjanjikan.
Lebih jauh, Politisi Muda dari Partai PKS itu menjelaskan jika industri pengolahan sampah plastik itu tidak harus mendorong pemerintah berinvestasi membangun Tempat Penampungan Sampah.
Menurutnya TPS yang dilengkapi mesin conveyor dan lainnya. Akan tetapi, pemilik industri pengolahan sampah plastik ini sudah berinvestasi dengan mesin apa adanya dengan kemampuan produksi mencapai dibawah maksimal per hari.
"Artinya usaha ini bukan hanya menghasilkan profit dan penyerapan tenaga kerja. Tapi juga menyelesaikan masalah lingkungan dan persampahan. Karena sampah bisa diolah menjadi pupuk, pakan ternak, pakan cacing hingga untuk pembuatan pelet plastik maupun dijadikan tandon, paving dan lainnya. Usaha ini banyak manfaatnya kalau digabung dengan upaya pemerintah pengurangan sampah maka mampu menerapkan zero waste karena tak ada yang tertinggal," imbuhnya.
Apalagi, kata mantan aktivis ini, selama ini permasalahan sampah di Kota Ujung Timur Kabupaten Aceh Utara menjadi problem utama yang perlu penanganan sistematis.
Joel Panton juga meyakini jika masalah sampah ditangani serius dengan baik maka bisa menerapkan sistem zero waste ini. Harapannya tidak adalagi penumpukan sampah baik di TPST maupun di TPA yang disediakan.
"Kami siap membantu permodalan bagi Kami yakin studi kelayakannya dan surveinya akan disetujui karena usaha ini bisa menumbuhkan perekonomian dan lingkungan menjadi lebih baik," tegasnya.
Sementara pemilik usaha pengolahan sampah plastik, Zulfikar mengaku sudah memulai usahanya itu sejak Tahun 2000 silam.
Saat ini, usahanya itu mampu mempekerjakan 7 orang dengan menggunakan 1 mesin, tentu saja sangat sedikit sampah yang di olah setiap hari.
Selain modal usaha Zulfikar membutuhkan kelengkapan alat untuk pruduksi daur ulang kertas plastik dan barang bekas, seperti mesi press alat pencair plastik dan
"Kalau bisa Pemerintah Daerah atau Dinas Terkait membantu usaha saya ini tentu saja usaha kami ini akan berjalan lancar, sehingga dapat menampung tenaga kerja lebih banyak lagi, saya juga mengucapkan terimakasih kepada Pak Joel yang sudah meninjau dan melihat langsung tempat pengolahan sampah yang masih banyak keterbatasan," pungkas Zulfikar.